PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI PADA PERAWATAN RUTIN KERETA DI DIPO DEPOK DENGAN MODEL TEKNOMETRIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA LAYANAN KONSUMEN (Studi Kasus di PT Kereta Commuter Indonesia)

Sifa Fauzia, Yustiar Gunawan

Sari


Berdasarkan data record perawatan rutin kereta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sejak tahun 2015 – 2017, diketahui bahwa jumlah armada kereta siap operasi yang menjadi realisasi rata-rata berada di bawah target perusahaan. Selain itu, terjadi potensi risiko backlog atau antrian kereta tidak tertangani perawatannya pada perawatan overhaul (OH) yang setiap tahun semakin bertambah besar. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran teknologi pada perawatan rutin armada kereta PT KCI yang berada di Dipo KRL Depok dengan pendekatan model teknometrik. Model teknometrik akan menghasilkan nilai koefisien kontribusi teknologi atau Technology Contribution Coefficient (TCC) yang mendeskripsikan tingkat penerapan teknologi yang dimiliki perawatan rutin kereta di Dipo Depok. Nilai TCC didapatkan dengan mengidentifikasi dan menilai komponen teknologi Technoware (fasilitas alat), Humanware (SDM), Infoware (informasi), dan Orgaware (organisasi) yang terlibat dalam proses operasi perawatan rutin kereta. Hasil dari penelitian ini, didapatkan nilai TCC perawatan rutin kereta PT KCI di Dipo KRL Depok dengan nilai 0,5 yang berada pada rentang nilai 0.3 < TCC ≤ 0.5, dapat dikategorikan dalam penilaian kualitatif bahwa tingkat teknologi PT KCI adalah “cukup”. Dengan menerapkan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) didapatkan nilai intensitas kontribusi komponen teknologi menunjukkan bahwa urutan prioritas pengembangan komponen teknologi yaitu prioritas ke-1 humanware, prioritas ke-2 technoware, prioritas ke-3 orgaware dan prioritas ke-4 infoware. Dengan dilakukannya pengembangan pada komponen teknologi sesuai dengan skala prioritas, maka perawatan kereta di Dipo Depok dapat meningkatkan kinerja layanan konsumen.

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.